Senin, 26 November 2012

Mulok

 INSTALASI LISTRIK

Tips Merawat Instalasi Listrik di Rumah
Dalam penyambungan listrik, kabel yang terpasang di Tiang Jaringan Tegangan Rendah (JTR), kabel Sambungan Rumah (SR) sampai ke Alat Pembatas dan Pengukur (APP – terdiri dari KWH Meter dan MCB atau Mini Circulate Breaker) adalah asset milik PLN. Sedangkan rangkaian kabel yang terpasang sebagai Instalasi Listrik rumah/bangunan adalah asset milik pelanggan.
Tips berikut akan membantu Anda untuk ikut peduli dan turut memelihara Instalasi Listrik :
  1. Pastikan Instalasi Listrik di rumah/bangunan milih Anda telah terpasang dengan tepat, benar dan aman serta menggunakan material listrik yang terjamin kualitasnya dan sesuai kapasitasnya.
  2. Lakukan pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali untuk memastikan apakah instalasi listrik msaih layak untuk digunakan atau perlu direhabilitasi.
  3. Jika instalasi listrik telah terpasang lebih dari 5 (lima) tahun, sebaiknya perlu untuk direhabilitasi. Hal ini untuk menjaga agar instalasi listrik tetap layak dipergunakan dan mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
  4. Pergunakan peralatan rumah tangga elektronik yang disesuaikan dengan daya tersambung dan kapasitas/kemampuan kabel instalasi listrik yang terpasang.
  5. Jika ingin memasang, merehabilitasi atau memeriksa instalasi listrik, sebaiknya menggunakan jasa instalatir yang resmi terdaftar sebagai anggota AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia). Informasi tentang Instalatir Listrik dapat menghubungi kantor PLN terdekat.
Tips Mencegah Bahaya Listrik
  1. Jangan menumpuk stop kontak pada satu sumber listrik.
  2. Gunakan pemutus arus listrik (Sekering) yang sesuai dengan daya tersambung, jangan dilebihkan atau dikurangi.
  3. Kabel-kabel listrik yang terpasang di rumah jangan dibiarkan ada yang terkelupas atau dibiarkan terbuka.
  4. Jauhkan sumber-sumber listrik seperti stop kontak, saklar dan kabel-kabel listrik dari jangkauan anak-anak.
  5. Biasakan menggunakan material listrik, seperti kabel, saklar, stop kontak, steker (kontak tusuk) yang telah terjamin kualitasnya dan berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia) / LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) / SPLN (Standar PLN).
  6. Pangkaslah pepohonan yang ada di halaman rumah jika sudah mendekati atau menyentuh jaringan listrik.
  7. Hindari pemasangan antene televisi terlalu tinggi sehingga bisa mendekati atau menyentuk jaringan listrik.
  8. Gunakan listrik yang memang haknya, jangan mencoba mencantol listrik, mengutak-atik KWH Meter atau menggunakan listrik secara tidak sah.
  9. Biasakan bersikap hati-hati, waspada dan tidak ceroboh dalam menggunakan listrik.
  10. Jangan bosan-bosan untuk mengingatkan anak-anak kita agar tidak bermain layang-layang di bawah/dekat jaringan listrik.
Bisa ditambahkan disini adalah pemasangan ELCB (earth leakage circuit breaker) yang sekarang telah banyak digantikan dengan GFI (ground fault interrupter) atau RCD (residual-current device). Piranti ini fungsinya untuk memutuskan hubungan apabila ada kebocoran arus listrik atau apabila ada orang yang tersengat listrik. Kebanyakan piranti ini dipasang di kamar mandi (stop kontak untuk hair dryer atau electric shaver/pencukur kumis) atau service room (tempat mesin cuci), yang pada umumnya memiliki lantai basah.
Selain daripada itu, apabila memiliki rumah baru maka lebih baik meminta untuk dipasang instalasi listrik dengan sistem 3 kabel. Karena ini akan memastikan bahwa peralatan listrik anda akan memiliki pembumian/grounding yang benar. Pernahkan anda terasa kesetrum ketika memegang lemari es? Ini kemungkinan karena instalasi listrik di rumah anda tidak memakai sistem 3 kabel.

Sabtu, 24 November 2012

MSKE

Pengertian Magnetic Contactor 

 


             






 Apakah itu Kontaktor ???

Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang mana bila dialiri arus listrik akan timbul medan magnet pada inti besinya, yang akan membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang timbul tadi. Kontak Bantu NO (Normally Open) akan menutup dan kontak Bantu NC (Normally Close) akan membuka.

Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak Bantu. Kontak utama digunakan untuk rangkaian daya sedangkan kontak Bantu digunakan untuk rangkaian kontrol.

Didalam suatu kontaktor elektromagnetik terdapat kumparan utama yang terdapat pada inti besi. Kumparan hubung singkat berfungsi sebagai peredam getaran saat kedua inti besi saling melekat.

Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet pada inti besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang dikopel dengan kontak utama dan kontak Bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka. Selama kumparan utama kontaktor tersebut masih dialiri arus, maka kontak-kontaknya akan tetap pada posisi operasinya.

Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu tinggi maka akan menyebabkan berkurangnya umur atau merusak kumparan kontaktor tersebut. Tetapi jika tegangan yang diberikan terlalu rendah maka akan menimbulkan tekanan antara kontak-kontak dari kontaktor menjadi berkurang. Hal ini menimbulkan bunga api pada permukaannya serta dapat merusak kontak-kontaknya. Besarnya toleransi tegangan untuk kumparan kontaktor adalah berkisar 85% - 110% dari tegangan kerja kontaktor.

Komponen penting pada kontaktor (Magnetic Contactor) :
  1. kumparan magnit (coil) dengan simbol A1 – A2 yang akan bekerja bila mendapat sumber tegangan listrik.
  2. kontak utama terdiri dari simbol angka : 1,2,3,4,5, dan 6.
  3. kontak bantu biasanya tediri dari simbol angka 11,12,13,14, ataupun angka 21,22,23,24 dan juga angka depan seterusnya tetapi angka belakang tetap dari 1 sampai 4.
Jenis kontaktor magnit (Magnetic Contactor) ada 3 macam :
  1. kontaktor magnit utama
  2. kontaktor magnit bantu
  3. kontaktor magnit kombinasi

MSM

          

MICROPROSESSOR


Sebuah mikroprosesor (disingkat µP atau uP) adalah sebuah central processing unit (CPU) elektronik komputer  yang terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya di atas sebuah sirkuit terintegrasi semikonduktor.
Sebelum berkembangnya mikroprosesor, CPU elektronik terbuat dari sirkuit terintegrasi TTL terpisah; sebelumnya, transistor individual; sebelumnya lagi, dari tabung vakum. Bahkan telah ada desain untuk mesin komputer sederhana atas dasar bagian mekanik seperti gear, shaft, lever, Tinkertoy, dll.
Evolusi dari mikroprosesor telah diketahui mengikuti Hukum Moore yang merupakan peningkatan performa dari tahun ke tahun. Teori ini merumuskan bahwa daya penghitungan akan berlipat ganda setiap 18 bulan, sebuah proses yang benar terjadi sejak awal 1970-an; sebuah kejutan bagi orang-orang yang berhubungan. Dari awal sebagai driver dalam kalkulator, perkembangan kekuatan telah menuju ke dominasi mikroprosesor di berbagai jenis komputer; setiap sistem dari mainframe terbesar sampai ke komputer pegang terkecil sekarang menggunakan mikroprosesor sebagai pusatnya. Mikroprosesor yang pertama muncul pada awal 1970-an dan digunakan untuk kalkulator elektronik, dengan menggunakan kode-biner desimal (BCD) aritmetika di 4-bit. Tertanam lain penggunaan 4 – dan 8-bit, seperti terminal, printer, berbagai macam otomatisasi etc, diikuti agak cepat. Terjangkau 8-bit dengan 16-bit juga menangani menyebabkan tujuan umum pertama mikrokomputer pada pertengahan 1970-an.


Karakteristik Mikroprosesor
Berikut adalah karakteristik penting dari mikroprosesor :
  1. Ukuran bus data internal (internal data bus size): Jumlah saluran yang terdapat dalam mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer antar komponen di dalam mikroprosesor.
  2. Ukuran bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran yang digunakan untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-komponen di luar mikroprosesor.
  3. Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah alamat memori yang dapat dialamati oleh mikroprosesor secara langsung.
  4. Kecepatan clock (clock speed): Rate atau kecepatan clock untuk menuntun kerja mikroprosesor.
  5. Fitur-fitur spesial (special features): Fitur khusus untuk mendukung aplikasi tertentu seperti fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan sebagainya.
Prosesor komputer dalam jangka waktu yang lama dibangun dari kecil dan menengah berisi IC setara dengan sampai beratus transistor. Integrasi dari seluruh CPU ke sebuah chip tunggal sehingga sangat mengurangi biaya kapasitas pemrosesan. Dari awal yang sederhana, terus meningkat dalam kapasitas mikroprosesor telah diberikan bentuk-bentuk lain dari komputer hampir sepenuhnya usang, dengan satu atau lebih mikroprosesor sebagai elemen pemrosesan dalam segala hal dari yang terkecil embedded system dan perangkat genggam untuk mainframe terbesar dan superkomputer.
Sejak awal 1970-an, peningkatan kapasitas mikroprosesor telah diketahui secara umum mengikuti Hukum Moore, yang menunjukkan bahwa kompleksitas sirkuit terpadu, yang berkaitan dengan komponen minimum biaya, dua kali lipat setiap dua tahun. Pada akhir 1990-an, dan dalam performa tinggi segmen mikroprosesor, panas yang dihasilkan (TDP), karena beralih kerugian, kebocoran arus statis, dan faktor lainnya, muncul sebagai kendala pembangunan terkemuka.

MSKBRO

Prinsip Kerja Relay

                Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi
(solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik.
Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :
• Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar.
• Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.
Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbaik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya.
Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada tiga jenis, yaitu:
• Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu
• Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu
Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal tertutup, tetapi ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat hubungan dengan kontak-kontak yang lain.
Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman.Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off).
pengertian Relay
fungsi kegunaan Relay

Gambar Relay
Prinsip Kerja Relay
Relay terdiri dari Coil & Contact
coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contactadalah  sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil.  Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan  Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close).  Secara sederhana berikut ini prinsip kerja darir elay : ketikaCoil mendapat energi  listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup
prinsip kerja Relay
  Gambar Prinsip Kerja Relay

Kamis, 18 Oktober 2012

PLC otomasi industri~ ^^

Pengetahuan umum tentang PLC


                                                                LANDASAN TEORI
 PENGETAHUAN UMUM TENTANG PLC
       Otomatisasi merupakan salah satu realisasi dari perkembangan teknologi,
dan merupakan satu-satunya alternatif yang tidak dapat dielakkan lagi untuk
memperoleh sistem kerja yang sederhana, praktis dan efisien, sehingga
memperoleh hasil dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Dalam segi waktu juga
harus dipertimbangkan, karena dengan semakin pendek waktu yang diperlukan
untuk proses produksi, maka akan mendapatkan kualitas lebih jika dibandingkan
dengan proses produksi yang menggunakan waktu lebih lama. Selain jumlah
produksi lebih banyak, biaya pengoperasiannya juga dapat ditekan seminim
mungkin serta membutuhkan tenaga yang lebih sedikit, sehingga proses produksi
tersebut memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, untuk menunjang proses
otomatisasi agar faktor-faktor produksi dapat tercapai dibutuhkan sistem kontrol.
Programmabel Logic Controller (PLC) merupakan salah satu controller yang
umum digunakan. Pada dasarnya didalam PLC terdapat beberapa peralatan yang
berfungsi sebagai relay, coil, latching coil, timer, counter, perubahan analog ke


digital, perubahan digital ke analog dan lain sebagainya yang dapat digunakan
untuk mengendalikan peralatan dengan bantuan program yang kita rancang sesuai
dengan kehendak kita. PLC dapat digunakan untuk mengatur peralatan dengan
megendalikan parangkat lunak

SEJARAH PLC
         PLC diperkenalkan pertama kali oleh Madicon (Modular Digital
Controller) pada tahun 1969 (sekarang sebagian dari gold electronics) for general
motors hydramatic division. Kemudian beberapa perusahaan seperti Allen Bradly,
General Electric, GEC, Siemens dan Westinghouse yang memproduksinya dengan
harga standart dan dengan kemampuan tinggi. Pemasaran PLC dengan harga
rendah didomonasi oleh perusahaan-perusahaan dari Jepang seperti Mitsubishi,
Omron, Toshiba,.buatan malangke blum ada ...hehe PLC mempunyai kelebihan diantaranya :
 Mudah pemograman
atau program kendali dari waktu penghentian sistem (dari operasi normal) yang
minimal. Mudah perawatan misalnya bersifat modulatau pengecekan kerusakan
sistem secara otomatis. Hemat pemakaian energi listrik serta tempat atau ruang
yang sedikit dibandingkan penggunaan relai-relai mekanik mempunyai memori
yang bisa diperbesar kapasitasnya. Kriteria-kriteria tersebut menarik perhatian
beberapa produsen peralatan kontrol sehingga melahirkan generasi pertama PLC.
PLC pertama tersebut memenuhi pengurangan pemakaian ruang dan tenaga listrik
serta mempunyai sistem pengecekan sendiri kalau terjadi kerusakan.

 Programmable Logic Controller (PLC)
        Progarammable Logic Controler (PLC) adalah komputer elektronik yang
mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai
tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam.
Defenisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah :
Sistem elektronik yang beroperasi secara digitaldan didisain untuk pemakaian di
lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat
diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika , urutan, perwaktuan,
pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui
modul-modul I/O digital maupun analog.
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable
Menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program
yang telah dibuat dan dengan mudah diubah-ubah fungsi atau
kegunaannya.
2. Logic
Menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan
logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,
mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain
sebagainya.
3. Controller
Menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relai sequensial
dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat
dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan
dibidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa
pemograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang
telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang
digunakan sudah dimasukkan.
Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari
keadaan pada suatu waktu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan
output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi
sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat
diterapkan untuk pengendalian sistem yang memilki output banyak.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat
dibagi secara umum dan secara khusus.
Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut :
1. Sequensial Control
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sequensial), PLC menjaga
agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam
urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya
temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai
sudah melebihi batas) ata menampilkan pesan tersebut pada operator.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke
CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input
ke CNC untuk kepentingan pemprosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan
dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi lebih mahal harganya. CNC
biasanya dipakai untuk proses finising, membentuk benda kerja, moulding dan
sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal
masukkan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu
menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan
lainnya.
2.2. Keuntungan dan Kerugian PLC
PLC sangat dibutuhkan terutama untuk menggantikan sistem wiring atau
pengkabelan yang sebelumnya masih digunakan dalam mengendalikan suatu
sistem.
2.2.1. Keuntungan menggunakan PLC
- Fleksibel
Pada masa lalu, tiap perangkat elektronik yang berbeda dikendalikan
dengan pengendalinya masing-masing. Misal sepuluh mesin
membutuhkan sepuluh pengendali, tetapi sekarang hanya dengan satu
Program Program
PLC
Interface
Control
CNC
Controller
Machine Tool
PLC kesepuluh mesin tersebut dapat dijalankan dengan programnya
masing-masing.
- Perubahan dan pengkoreksian kesalahan sistem lebih mudah
Bila salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi maka pengubahannya
hanya dilakukan pada program yang terdapat di komputer, dalam waktu
yang relatif singkat, setelah itu didownload ke PLC-nya. Apabila tidak
menggunakan PLC, misalnya relai maka perubahannya dilakukan dengan
cara mengubah pengkabelannya. Cara ini tentunya memakan waktu yang
lama.. sehingga dapat pannoko dari bos... ckckckc
- Jumlah kontak yang banyak
Jumlah kontak yang dimiliki oleh PLC pada masing-masing coil lebih
banyak dari pada kontak yang dimiliki oleh sebuah relai.
- Harganya lebih murah
PLC mampu menyederhanakan banyak pengkabelan dibandingkan dengan
sebuah relai. Maka harga dari sebuah PLC lebih murah dibandingkan
dengan harga beberapa buah relai yang mampu melakukan pengkabelan
dengan jumlah yang sama dengan sebuah PLC. PLC mencakup relai,
timers, counters, sequencers, dan berbagai fungsi lainnya.
- Pilot running
PLC yang terprogram dapat dijalankan dan dievaluasi terlebih dahulu di
kantor atau laboratorium. Programnya dapat ditulis, diuji, diobserbvasi dan
dimodifikasi bila memang dibutuhkan dan hal ini menghemat waktu bila
dibandingkan dengan sistem relai konvensional yang diuji dengan hasil
terbaik di pabrik.
- Observasi visual
Selama program dijalankan, operasi pada PLC dapat dilihat pada layar
CRT. Kesalahan dari operasinya pun dapat diamati bila terjadi.
- Kecepatan operasi
Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relai. Kecepatan
PLC ditentukan dengan waktu scannya dalam satuan millisecond.
- Metode Pemrograman Ladder atau Boolean
Pemrograman PLC dapat dinyatakan dengan pemrograman ladder bagi
teknisi, atau aljabar Boolean bagi programmer yang bekerja di sistem
kontrol digital atau Boolean.
- Sifatnya tahan uji
Solid state device lebih tahan uji dibandingkan dengan relai dan timers
mekanik atau elektrik. PLC merupakan solid state device sehingga bersifat
lebih tahan uji.
- Menyederhanakan komponen-komponen sistem kontrol
Dalam PLC juga terdapat counter, relai dan komponen-komponen lainnya,
sehingga tidak membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai
tambahan. Penggunaan relai membutuhkan counter, timer ataupun
komponen-komponen lainnya sebagai peralatan tambahan.
- Dokumentasi
Printout dari PLC dapat langsung diperoleh dan tidak perlu melihat
blueprint circuit-nya. Tidak seperti relai yang printout sirkuitnya tidak
dapat diperoleh.
- Keamanan
Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan kecuali PLC tidak dikunci
dan diprogram. Jadi tidak ada orang yang tidak berkepentingan dapat
mengubah program PLC selama PLC tersebut dikunci.
- Dapat melakukan pengubahan dengan pemrograman ulang
Karena PLC dapat diprogram ulang secara cepat, proses produksi yang
bercampur dapat diselesaikan. Misal bagian B akan dijalankan tetapi
bagian A masih dalam proses, maka proses pada bagian B dapat diprogram
ulang dalam satuan detik.
- Penambahan rangkaian lebih cepat
Pengguna dapat menambah rangkaian pengendali sewaktu-waktu dengan
cepat, tanpa memerlukan tenaga dan biaya yang besar seperti pada
pengendali konvensional.
2.2.2. Kerugian Menggunakan PLC
Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas maka ada kerugian yang
dimiliki oleh PLC, yaitu:
- Teknologi yang masih baru
Pengubahan sistem kontrol lama yang menggunakan ladder atau relai ke
konsep komputer PLC merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang
- Kurang bagus untuk aplikasi program yang tetap
Beberapa aplikasi merupakan aplikasi dengan satu fungsi. Sedangkan PLC
dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Pada aplikasi dengan satu
fungsi jarang sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama sekali,
sehingga penggunaan PLC pada aplikasi dengan satu fungsi akan
memboroskan (biaya).
- Pertimbangan Lingkungan
Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin mengalami pemanasan
yang tinggi, vibrasi yang kontak langsung dengan alat-alat elektronik di
dalam PLC dan hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu kinerja
PLC sehingga tidak berfungsi optimal.
- Operasi Dengan Rangkaian Yang Tetap
Jika rangkaian pada sebuah operasi tidak diubah maka penggunaan PLC
lebih mahal dibanding dengan peralatan kontrol lainnya. PLC akan
menjadi lebih efektif bila program pada proses tersebut di-upgrade secara
periodik.
2.3. Rangkaian Start-Stop
Banyak sistem mempunyai sebuah sistem Master Control Relai untuk
Safety Shutdown pada operasi PLC. Ketika ON, safety shutdown mengizinkan
PLC untuk beroperasi. Ketika di-deenergize, maka PLC tidak akan beroperasi.
Tipe sistem master shutdown,  jika tombol Start di tekan (ON) maka coil MCR akan
ter-energize sehingga anak relai MCR akan terenergize pula sehingga PLC akan
beroperasi. Walaupun tombol Start kembali ke posisinya semula (OFF), coil MCR
tetap terenergize karena adanya anak relai MCR lain pararel dengan tombol Start.
Ketika tombol Stop ditekan (OFF), maka rangkaian menjadi terbuka yang
menyebabkan tidak ada lagi aliran arus ke coil MCR, sehingga coil MCR tidak
terenergize lagi. Karena coil MCR tidak terenergize lagi maka dua anak relainya
akan OFF sehingga PLC akan OFF (tidak beroperasi).
Pada gambar di atas terdapat pula Emergency Stop Pushbutton yang
digunakan apabila terjadi sesuatu pada sistem sehingga sistem harus dimatikan.
Selain itu terdapat sebuah limit switch yang berhubungan dengan pintu panel dimana
sistem PLC diletakkan. Apabila pintu tersebut dibuka maka limit switch OFF
sehingga coil MCR tidak ter-energize yang menyebabkan sistem PLC akan OFF,
apabila pintu ditutup maka limit switch akan ON sehingga sistem PLC akan ON
pula. Sedangkan Suppressor digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan
sinyal gangguan dari luar yang dapat membuat program sistem PLC menjadi
malfunction.
2.4. Bagian - Bagian PLC
Sistem PLC terdiri dari lima bagian pokok, yaitu:
2.4.1. Central Processing Unit (CPU).
Bagian ini merupakan otak atau jantung PLC, karena bagian ini
merupakan bagian yang melakukan operasi/pemrosesan program yang
tersimpan dalam PLC. Disamping itu CPU juga melakukan pengawasan atas
semua operasional kerja PLC, transfer informasi melalui internal bus antara
PLC, memory dan unit I/O.
Bagian CPU ini antara lain adalah :
 Power Supply, power suply mengubah suplai masukan listrik menjadi
suplai listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh komputer.
 Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini
berupa chip yang isinya di letakkan pada chip RAM (Random Access
Memory), tetapi isinya dapat diubah dan dihapus oleh
pengguna/pemrogram. Bila tidak ada suplai listrik ke CPU maka
isinya akan hilang, oleh sebab itu bagian ini disebut bersifat volatile,
tetapi ada juga bagian yang tidak bersifat volatile.
 Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC,
dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only
Memory), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU,
karena itu bagian ini sering dinamakan memori non-volatile yang
tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke
dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM
(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) yang ditujukan
untuk back up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat
diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program di
RAM hilang atau rusak
 Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya informasi tetap
jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi
rangkaian clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat
lain tepat sampai pada waktunya
 Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini
berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah
dimasukkan ke dalam RAM PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba
terputus.
2.4.2. Programmer/monitor (p/m).
Pemrograman dilakukan melalui keyboard sehingga alat ini
dinamakan Programmer. Dengan adanya Monitor maka dapat dilihat apa
yang diketik atau proses yang sedang dijalankan oleh PLC. Bentuk PM ini
ada yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil yaitu hand-eld
programmer dengan jendela tampilan yang kecil, dan ada juga yang
berbentuk laptop. PM dihubungkan dengan CPU melalui kabel. Setelah
CPU selesai diprogram maka PM tidak dipergunakan lagi untuk operasi
proses PLC, sehingga pada bagian ini hanya dibutuhkan satu buah PLC
untuk banyak CPU.
2.4.3. Modul Input / Output (I/O).
- Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor
atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses.
Ada banyak jenis modul input yang dapat dipilih dan jenisnya
tergantung dari input yang akan digunakan. Jika input adalah limit
switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC. Modul input
analog adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC (Analog to
Digital Conversion) dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa
variable seperti temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada
umumnya ada 8-32 input point setiap modul inputnya. Setiap point
akan ditandai sebagai alamat yang unik oleh prosesor.
- Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal elektrik hasil
pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran informasi/sinyal
elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5 - 15 volt DC
dengan informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi antara 24 -
240 volt DC maupun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-32
output point dalam sebuah single module. Kartu output analog adalah
tipe khusus dari modul output yang menggunakan DAC (Digital to
Analog Conversion). Modul output analog dapat mengambil nilai dalam
12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya signal ini 0-10
volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya digunakan pada peralatan
seperti motor yang mengoperasikan katup dan pneumatic position control
devices.
Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan untuk
menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya di
bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter.
2.4.4. Printer.
Alat ini memungkinkan program pada CPU dapat di printout atau
dicetak. Informasi yang mungkin dicetak adalah diagram ladder, status
register, status dan daftar dari kondisi-kondisi yang sedang dijalankan, timing
diagram dari kontak, timing diagram dari register, dan lain-lain.
2.4.5. The Program Recorder/Player.
Alat ini digunakan untuk menyimpan program dalam CPU. Pada PLC
yang lama digunakan tape, sistem floopy disk. Sekarang ini PLC semakin
berkembang dengan adanya hard disk yang digunakan untuk pemrograman
dan perekaman. Program yang telah direkam ini nantinya akan direkam
kembali ke dalam CPU apabila program aslinya hilang atau mengalami
kesalahan.
Untuk operasi yang besar, kemungkinan lain adalah menghubungkan
CPU dengan komputer utama (master computer) yang biasanya digunakan
pada pabrik besar atau proses yang mengkoodinasi banyak Sistem PLC .
2.5. SYSMAC CPM1A
Jenis PLC yang akan dipakai pada perancangan kontrol sistem
pengepakan otomatis dengan menggunakan PLC ini adalah CPM1A Progmmable
relay, tepatnya CPM1A . Penulis memilih produk ini karena harganya yang tidak
begitu mahal dan juga lebih kecil dibandingkan dengan seri-seri lainnya. CPM1A
adalah produk PLC dari omron yang merupakan sebuah mikrokontroler (CPU
PLC biasa berupa mikrokontroler maupun mikroprosesor) yang dilengkapi
dengan peripheral yang dapat berupa masukan digital, keluaran digital atau relai.
Perangkat lunak programya sama sekali berbeda dengan bahasa computer seperti
4 basic, C dan lain-lain, programnya menggunakan apa yang dinamakan sebagai
diagram tangga atau ladder diagram
CPM1A merupakan PLC produk omron, memiliki 24 input dan 16 output,
jadi total terminal input dan output yang terdapat pada PLC CPM1A ini adalah 40
terminal input dan output Seperti gambar 2.3.
Gambar 2.3. PLC CPM1A
PLC CPM1A-40 selain adanya indikator-indikator input dan output,
terlihat juga empat macam lampu indikator, yaitu PWR, RUN,ERR/ALM dan
COM. Arti masing-masing indikator tersebut ditunjukan pada table 2.1 :
Table 2.1. Arti lampu indikator PLC CPM1A (Anang Yulianto, 2006)
PLC sesungguhnya merupakan sistem mikrokontroler khusus untuk
industri, artinya seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk
keperluan aplikasi didalam dunia industri (Putra, 2004).
2.5.1 Struktur Memory PLC Omron CPM1A
Beberapa bagian dalam memori PLC Omron CPM1A memiliki fungsi
khusus. Masing-masing lokasi memori memiki ukuran 16-bit atau 1 word
membentuk daerah atau region dan masing-masing region inilah yang memiliki
fungsi-fungsi khusus.
Tidak seperti mikrokontroler, yang hanya mendefinisikan sebagian dari
fungsi-funsi memorinya, pada PLC, semua bagian memori didefinisikan
fungsinya secara khusus. Selain itu, dalam PLC semua lokasi memori
didefinisikan dialamati per bit, atau dengan kata lain dapat diakses per bit atau bit
addres sable. Cukup dengan menuliskan, misalnya 102.2 = 0 artinya lokasi
memori 102 bit 2 diisi not.
Untuk lebih jelasnya mengenai struktur memori PLC Omron CPM1A
dapat dilihat dari keterangan sebagai berikut :
Indikator Status Keterangan
PWR
(hijau)
ON Catu daya disalurkan
OFF Catu daya tidak disalurkan
RUN
(hijau)
ON PLC dalam posisi mode kerja run atau monitor
OFF PLC dalam posisi mode program atau
munculnya kesalahan yang patal
COMM
(kuning)
Kedip Data sedang dikirim melalui port peripheral
atau RS-232C
Off Tidak adanya proses pengiriman data melalui
port peripheral maupun RS-232C
1) Daerah IR (Internal Relay)
Bagian memori ini digunakan untuk menyimpan status keluaran dan
masukan PLC. Beberapa bit berhubungan langsung dengan terminal
masukan dan keluaran. PLC (termianal sekrup). Untuk CPM1A, masingmasing
bit IR000 berubungan langsung d engan terminal masukan,
misalnya IR000.00 (atau 000.00 saja) berhubungan langsung dengan
terminal masukan ke-1, sedangkan terminal masukan ke VI berhubungan
langsung dengan bit IR000.5(000.05 saja). daerah memori IR terbagi atas
tiga macam : area masukan (input area). Area keluaran (output area) dan
area kerja (work area), keterangan lengkap ditunjukan pada table 2.2.untuk
PLC CPM1A.
Table 2.2. Pembagian area IR pada PLC CPM1A (Anang Yulianto,
2006)
AREA
DM
AREA
MEMORI
Word Fungsi
Area
masukan
IR000-IR009 (10
word)
Bit-bit ini dapat
dialokasikasikan
keterminal-terminal I/O
Area keluaran IR010-IR019 (10
Word)
Bit-bit ini dapat digunakan
dengann bebas didalam
program
Area kerja
IR020-IR049
IR 200-IR231 (32
Word)
2) Daerah SR (Special Relay)
Merupakan bagian khusus dari lokasi memori yang digunakan sebagai bitbit
kontrol dan status (flag), digunakan (paling sering) untuk pencacah dan
interupsi. Misalnya. SR250 (atau 250 saja) memiliki bit nomor 00 hingga
15, digunakan sebagai pengaturan control analog 0.dalam hal ini SR250
digunakan untuk menyimpan BCD 4-digit (0000 hingga 0200) dari
pengaturan control analog 0. sedangkan SR251 digunakan untuk
pengaturan kontrol analog 1. SR253.13 (atau 253.13 saja) adalah always
ON flag atau nilainya selalu ON selama PLC dihidupkan, sedangkan
kebalikannya adalah SR253.14 (253.14 saj) yaitu always off flag atau nilai
selalu OFF selama PLC dihidupkan,SR255.04 (atau 255.04 saja)
digunakan sebagai flag carry (cy) SR 255.05, SR255.06 dan SR255.07
masing-masing digunakan untuk menyimpan satatus lebih besar dari
(greater than), sama dengan (equalos) dan lebih kecil dari (less than) hasil
dari fungsi pembagian CMP.
3) Daerah TR
Saat pindah ke subprogram selama eksekusi program, maka semua data
yang terkait hingga batasan return subprogram akan disimpan dalam
daerah TR ini. Hanya terdapat 8 bit yaitu TR0 hingga TR7, baik untuk
CPM1A maupun CPM2A
4) Daerah HR (Holding Relay)
Bit-bit pada daerah HR ini dgunakan data dan tidak akan hilang walaupun
PLC sudah tidak mendapatkan catu daya atau PLC sudah dimatikan,
karena menggunakan baterai. Untuk CPM1A dan CPM2A, daerah ini
terdiri dari 20 word, HR19 atau 320 bit, HR00.00 hingga HR19.15. bit-bit
HR ini dapat digunakan bebas didalam program sebagaimana bit-bit
(work bits)
5) Daerah AR
Ini daerah lain yang juga digunakan untuk menyimpan bit-bit kontrol dan
status, seperti status PLC, kesalahan, waktu sistem dan lain sejenisnya.
Dan sebagaimana daerah HR, daerah AR juga dilengkapi dengan batrai,
sehingga data-data kontrol maupun status tetap akan disimpan walupun
PLC sudah dimatikan. Untuk CPM1A, daerah ini terdiri dari 16 word.
AR00 hingga AR15 atau 256 bit, AR00.00 hingga AR23 atau 384 bit,
AR00.00 hingga AR23.15. misalnya, AR08 bit 00 hingga 03 digunakan
untuk menyimpan kode kesalahan port RS232, dengan ketentuan tiap bit.
- 00-normal
- 01-kesalahan pantas
- 02 kesalahan frame






Selasa, 02 Oktober 2012

Kata Pengantar


Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan nama Allah, Tuhan Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Tuhan Rahmat dan salam untuk Nabi Muhammad Saw. Rasul pilihan.

Syukur alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat-Nya, karena hanya dengan rahmat-Nya jugalah kita dapat membangun sebuah blog ini, dengan suatu harapan agar kita semua, khususnya anak-anak SMK Negeri 3   Tanjungpinang Jurusan Teknik Otomasi Industri tahun pelajaran 2012/2013 selalu dapat menjalin silaturrahmi dan hubungan baik jika suatu saat nanti kita terpisah. Karena setiap ada pertemuan pastilah ada perpisahan dan kita semua sudah mendekatinya, yaitu Perpisahan sesudah kita menempuh Ujian Nasional.

Dengan adanya blog ini, kita dapat saling bertegur sapa lewat dunia maya. Caranya kita tinggal masuk ke blog ini lalu tinggalkan komentar di tempat yang sudah di sediakan. Siapa saja boleh mengisinya.

Atau jika kita merasa kangen dengan teman-teman kita, kita bisa menemukan arsip foto-foto kita bersama di sini.
Kami rasa inilah yang dapat kami posting untuk kata pengantar blog kita. Atas kunjungannya kita ucapkan terimakasih dan

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.